Mengenal Perbedaan Sunat Tradisional dan Sunat Modern

perbedaan sunat tradisional vs sunat modern

Sunat atau khitan adalah tindakan medis berupa pengangkatan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis (kulup). Sunat telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu dan menjadi bagian dari tradisi, agama, maupun alasan medis di berbagai belahan dunia. Dalam dunia medis, sunat dikenal dengan istilah circumcision.

Di Indonesia, praktik sunat lazim dilakukan pada anak laki-laki, biasanya sebelum memasuki masa pubertas. Selain alasan agama, sunat juga terbukti memiliki manfaat kesehatan, mulai dari kebersihan organ intim hingga pencegahan penyakit menular. Seiring berkembangnya teknologi, prosedur sunat mengalami banyak inovasi. Saat ini terdapat dua pendekatan utama, yakni sunat tradisional dan sunat modern, yang memiliki karakteristik berbeda dalam teknik, peralatan, maupun hasil penyembuhan.

Apa Saja Manfaat Sunat?

Sunat bukan hanya bagian dari tradisi atau kewajiban agama, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang didukung penelitian medis. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  1. Menjaga Kebersihan
    Kulup yang menutupi kepala penis seringkali menjadi tempat menumpuknya smegma (cairan alami bercampur dengan sel kulit mati). Jika tidak dibersihkan dengan baik, smegma dapat menimbulkan bau, infeksi, atau iritasi. Dengan sunat, kebersihan penis menjadi lebih mudah dijaga.

  2. Mencegah Infeksi Saluran Kemih (ISK)
    Beberapa studi medis menunjukkan anak laki-laki yang tidak disunat memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK. Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan komplikasi bila terjadi berulang. Sunat membantu menurunkan risiko tersebut secara signifikan.

  3. Mengurangi Risiko Penyakit Menular Seksual
    Pada pria dewasa, sunat terbukti mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual, termasuk HIV, HPV, dan herpes genital. WHO bahkan merekomendasikan sunat sebagai salah satu upaya pencegahan HIV di negara dengan angka penularan tinggi.

  4. Menurunkan Risiko Kanker Penis
    Walaupun kasus kanker penis jarang terjadi, pria yang tidak disunat memiliki risiko lebih tinggi. Dengan menjaga kebersihan dan menghilangkan kulup, risiko ini dapat ditekan.

  5. Tradisi dan Psikologis
    Selain manfaat medis, sunat seringkali dianggap sebagai tanda kedewasaan dalam budaya tertentu. Anak yang disunat biasanya merasa lebih percaya diri karena mengikuti norma sosial yang berlaku di lingkungannya.

Perbedaan Sunat Modern vs Sunat Tradisional

Seiring perkembangan zaman, metode sunat terus berkembang. Secara umum, perbedaan sunat modern dan tradisional dapat dilihat dari aspek berikut:

  1. Teknologi yang Digunakan

    • Sunat tradisional umumnya dilakukan dengan alat sederhana seperti pisau atau gunting.

    • Sunat modern menggunakan teknologi medis, seperti clamp, cauter, super sealer, hingga stapler yang membuat proses lebih cepat dan minim perdarahan.

  2. Waktu Prosedur

    • Sunat tradisional bisa berlangsung cukup lama karena masih mengandalkan keterampilan manual.

    • Sunat modern biasanya selesai dalam 10–30 menit berkat bantuan alat yang presisi.

  3. Rasa Nyaman Pasien

    • Pada sunat tradisional, rasa sakit bisa lebih terasa, meski biasanya tetap diberikan bius lokal sederhana.

    • Pada sunat modern, anestesi lokal bisa diberikan dengan metode tanpa jarum (tanpa suntik), sehingga lebih nyaman terutama bagi anak-anak yang takut jarum.

  4. Proses Pemulihan

    • Sunat tradisional umumnya membutuhkan waktu pemulihan lebih lama, bisa 2–3 minggu hingga luka benar-benar kering.

    • Sunat modern lebih cepat sembuh, pada anak-anak hanya 3–7 hari, sedangkan remaja dan dewasa 1–2 minggu.

  5. Hasil Estetika

    • Hasil sunat tradisional terkadang kurang rapi karena dikerjakan manual.

    • Sunat modern menghasilkan luka yang lebih bersih, minimal perdarahan, dan hasil lebih rapi secara estetis.

  6. Keamanan

    • Risiko perdarahan atau infeksi lebih tinggi pada metode tradisional jika alat yang digunakan tidak steril.

    • Sunat modern lebih aman karena menggunakan alat sekali pakai atau mesin medis steril, serta sering dilakukan di klinik dengan standar kesehatan.

Metode Sunat Tradisional

Metode sunat tradisional telah lama dikenal di masyarakat dan masih digunakan di beberapa daerah, terutama yang memiliki keterbatasan akses ke fasilitas medis modern. Beberapa ciri dari metode ini:

  • Menggunakan pisau, gunting, atau alat sederhana lainnya.

  • Dilakukan oleh tenaga non-medis (misalnya dukun sunat atau tokoh adat), meski sekarang banyak juga dilakukan oleh tenaga medis dengan alat sederhana.

  • Proses pemulihan lebih lama, dan pasien perlu dijaga ketat agar luka tidak terkena infeksi.

  • Biasanya memerlukan perban tebal dan anak-anak dianjurkan untuk lebih lama beristirahat.

Meski masih bertahan di beberapa tempat, metode tradisional makin jarang dipilih karena adanya risiko infeksi dan ketidaknyamanan yang lebih tinggi dibandingkan sunat modern.

Metode Sunat Modern

Metode sunat modern hadir sebagai solusi lebih aman, cepat, dan nyaman. Berikut beberapa metode populer yang banyak digunakan di klinik medis:

  1. Sunat Super Sealer
    Metode ini menggunakan alat khusus dengan teknologi pemanas untuk memotong sekaligus menutup pembuluh darah. Keunggulannya minim perdarahan, proses cepat, dan hasil lebih rapi.

  2. Sunat Tanpa Suntik
    Cocok bagi anak maupun dewasa yang takut jarum suntik. Metode ini menggunakan jet injector untuk memberikan anestesi tanpa jarum, sehingga pasien merasa lebih nyaman.

  3. Sunat Super Ring Clamp
    Metode ini menggunakan cincin klem sekali pakai yang menjepit kulup. Setelah beberapa hari, cincin dilepas atau terlepas sendiri. Tidak memerlukan jahitan, perawatan lebih mudah, dan pemulihan relatif cepat.

  4. Sunat Thermo Cauter
    Menggunakan alat kauter elektrik yang memotong jaringan dengan panas sekaligus menghentikan perdarahan. Proses cepat, minim perdarahan, dan pasien biasanya bisa beraktivitas ringan dalam waktu singkat.

Dengan berbagai pilihan metode sunat modern ini, pasien bisa menyesuaikan sesuai usia, kondisi medis, serta preferensi pribadi. Klinik modern umumnya akan memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan hasil pemeriksaan.


Kesimpulan

Sunat adalah prosedur penting yang memiliki manfaat medis sekaligus nilai tradisi. Perbedaan utama antara sunat tradisional dan sunat modern terletak pada teknologi, kenyamanan, keamanan, dan hasil pemulihan. Jika sunat tradisional lebih sederhana dan berisiko lebih tinggi, sunat modern menawarkan proses lebih cepat, minim nyeri, dan pemulihan lebih singkat.

Bagi orang tua maupun pasien dewasa, memahami perbedaan ini penting untuk menentukan metode sunat yang paling sesuai. Dengan memilih sunat modern di fasilitas kesehatan terpercaya, pasien bisa mendapatkan pengalaman sunat yang lebih aman, nyaman, dan hasil optimal.

Terakhir diperbarui: 22 September 2025

Referensi
  • World Health Organization. Voluntary Medical Male Circumcision for HIV Prevention

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *